Ajisakti Gorontalo


Duhai permata hati
kunanti engkau disetiap penghujung malam
Datang membawa segenggam harapan dalam angan-Ku
hingga jiwa ini benar-benar jenuh untuk sebuah penantian yang panjang

Namun,  Engkau tak kunjung menyapa,
Dimana ?
Dimana Aku harus menepi
menemukan permata itu.

Sekilas dalam benak,
Ingin melukis cantikNya parasMu
di kedua pelupuk mata
Dan membawanya mengarungi
Setiap Lorong waktu.
sampai batas mampuku.
Namun Tetaplah Semu.
Perih, letih tersirat dalam harap menanti sapaan dari Mu permata hati.

Permata HatiQu,
Jika  tiba nanti jiwa ini kembali ketangaNya.
Kutitipkan bingkisan kecil ini untukMu
yang berisi sepenggalan hati tak sampai.
SAMPAI NANTI DI SYURGANYA.


Karya:Ajis uadingo

Saat suatu hal yang tidak diinginkan terjadi, saat itu juga semua yang terjadi tidak bisa ditolak begitu saja.


 Awal yang begitu canggung terjadi diantara kita, namun setiap insan yang ada disekitar kita tak dapat merasakan kecanggungan itu, kita melakukan interaksi dengan hati-hati seperti manusia yang baru pertama kali di pertemukan. Namun saat itu hanya sebatas pertanyaan formal yang terucap. Pertanyaan yang dibumbui dengan hal serius dan umum.

Pada situasi berikutnya, kita dipertemukan karena sebuah permintaan. Saat itu, belum terasa sebuah hal yang lain. Pada pertemuan kali ini yang terjadi hanya sebatas bantuan yang diberikan olehmu. Membantu setiap permasalahan yang belum aku pahami. Dan, sekali lagi hanya sebatas bantuan formal. Namun, kecanggungan yang terjadi diantara kita mulai menipis.

Ketika kita berdua semakin dekat. Baik dekat raga maupun jiwa. Ketika semua awal keakraban tercipta, tetapi masih memiliki batas tak terlihat. Awal aku memutuskan untuk mendekat padamu. Awal aku memulai kehidupan baruku. Didalam situasi ini, terdapat peristiwa mistis yang mewarnainya, awal semua hal yang tersembunyi akhirnya menampakkan diri. Awal yang membuat hubungan kita semakin dekat dan dekat lagi. Awal kau terus berada disampingku siang maupun malam. Menemani aku setiap saat. Satu hal yang paling membekas dalam ingatanku, “HUJAN”. Sebuah kata itulah yang menggambarkan pertemuan kita.

Tiba saat perpisahan. Perpisahan yang terjadi dengan begitu saja, tanpa ada kata ‘Selamat Tinggal’. Perpisahan raga dan bukan perpisahan jiwa, meski kedua raga kita berpisah tetapi kita tetap saling sapa dalam sebuah pertemuan. Pertemuan yang sering terjadi, siang maupun malam, meski tak selalu bertemu setiap saat. Karena jarak yang memisahkan. Tetap saja “HUJAN” dengan setia menjadi saksi pertemuan kita. Saat inilah aku mulai merasakan hal aneh yang terjadi pada dirimu. Hal yang membuatku merasakan kebingungan. Dan awal aku merasakan hal aneh dalam diriku. Tepatnya ‘In My Heart’.

Ketika diriku mulai memasuki kebimbangan. dengan perasaan aneh yang aku alami. Disinilah aku mulai berfikir untuk mengungkapkan sesuatu yang aku pendam belum lama di dalam hatiku. Memberanikan diri sebagai awal untuk wanita, mungkin terlalu memalukan. Namun tidak denganku. Dengan pengakuan sederhana dan nyali yang tak beraturan, berantakan, aku mengungkapkannya. Kata yang paling dijauhi oleh sebagian besar wanita akhirnya meluncur mulus dari indera pengucapanku. Dan hasil manislah yang aku terima dari keberanianku. Kita berdua merasakan hal yang sama. Sekali lagi, hal yang tersembunyi akhirnya menampakkan diri kembali.

Awal sebuah hubungan yang dapat dikatakan sebagai hubungan yang lebih dari hubungan biasa yang sebelumnya terjalin antara kita. Hubungan yang menurut semua orang yang merasakannya ialah sebuah hubungan yang terindah pada masa muda. Inilah yang membuat hidupku semakin bahagia. Namun, sebuah hubungan pasti memiliki sebuah masalah. Begitulah dengan jalinan antara kita. Pertalian darah adalah alasannya. Namun, sekali lagi bukan halangan, usaha dan doa serta pertanyaan yang tidak lazim sering kita gunakan. Hal itulah yang mewarnai perjalanan kita.

Tiba saat semua rahasia terkuak. Ketika malam yang indah, tiba-tiba saja berubah menjadi mencekam, menakutkan. Ketika ketakutan terbesarku akhirnya muncul dengan tiba-tiba di bawah naungan kegelapan. Badan yang tak berhenti bergetar, karena rasa takut dan malu yang menjadi satu. Karena sebuah keharusan yang mesti diungkapkan. Dan akhirya, warna merah dan hawa panaslah yang aku terima.

Sekali lagi, perpisahan terjadi tanpa kata ‘Selamat Tinggal’, tapi, ada sebuah kata yang menghiasinya ‘Tidak Bisa’. Yah, itulah kata yang terucap dalam perpisahan kita. Sejujurnya, setiap bagian dari diriku tidak menginginkan hal ini terjadi, terlebih diusia hubungan kita yang masih premature. Tapi, tak bisa dipungkiri bahwa ada sebagian kecil dari diriku ini yang bersyukur atas perpisahan kita. Sebagian kecil itu adalah akalku.

Saat-saat dimana aku sibuk dengan pengalihan pikiranku. Tiada lagi pertemuan pun kontak yang terjadi diantara kita. Saat-saat aku menikmati liburan dengan kesedihan, tetapi berbagi kebahagiaan dengan setiap insane yang ada disekitarku. Berusaha bangkit, berusaha ‘Move On’, dari kisah yang pupus. Tetapi, aku tidak menyangka bahwa hal yang paling aku hindari terjadi lagi, yaitu terjalin kembali interaksi antara kita berdua meski terjadi di dunia maya. Seiring berjalannya waktu, kita berdua mulai mengakui bahwa masih ada rasa yang besar tersimpan disanubari kita. Dan sekali lagi, semua kenangan terbayang kembali saat pertemuan pertama setelah sekian lama. Genggaman erat yang kau berikan membuat semua bagian dari diriku tidak ingin lepas dari dirimu, tidak ingin lepas dari hidupmu, dan ingin selalu bersamamu. Sekali lagi, sebuah romansa terlarang tercipta diantara kita.

Hingga sebuah hubungan erat kembali terjalin antara kita. Hingga sebuah janji yang tulus kembali terucap. Untuk kesekian kali keseriusan menjadi warna untuk hubungan ini.


THE END
(Penulis :Winda A. Basiru)
Di angkat dari kisah Nyata dari penulis.



Newer Posts
Older Posts

LET’S BE FRIENDS

Diberdayakan oleh Blogger.

Archive

  • Juli (5)
  • Februari (2)
  • Maret (7)
  • April (2)
  • Januari (1)
  • April (1)
  • Januari (2)
  • April (2)
  • Mei (2)
  • Juli (1)
  • Oktober (1)
  • September (1)
  • Februari (4)

Labels

Kumpulan puisi (14) LOVE (14) KITA PE LAMU (13) MOMEN (12) Islam (4) KULIAH DAN TEKNOLOGY (4) BERITA KRIMINAL (3) KULINER KHAS GORONTALO (2) HOMOR (1)

  • Popular
  • Recent
  • Comments
    linux
    Tugas Pertama mata kuliah analisis proses bisnis
    Download ISO
    Peduli Situs Jejaring sosial FACEBOOK
    Surat untuk Dia
    Nikmat Kopi ABC Susu
    Keseharian Karimu di Polres Bone Bolango
    Romansa terlarang
    Sajak Suci dalam Kertas Usang.
    noda kehidupan

Followers

Created By SoraTemplates | Distributed by MyBloggerThemes