Surat untuk Dia

by - 17.04

Mencoba mengukir sendiri harapan manis namun berbuah pahit, kecewa yang mendalam terpampang di benak Seorang Fakir Asmara. Cinta dan perasaan yang tidak tersampaikan, semua orang tahu akan menyakitkan bila mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, namun lebih menyakitkan lagi mencintai seseorang dan kamu sendiri tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan perasaan itu. 
Kecewa yang diukir  membuatnya merasa sangat terisolir didunianya sendiri. Mencoba mengurai kembali cerita dimasa lampau  dimana Si Fakir Asmara  telah jatuh hati kepada gadis itu, cerita pun berlanjut hingga saat ini tidak lebih dari 2 tahun dia  menyimpan rasa untuk sosok yang menjadi idamanya itu dengan sabar menantikan waktu yang tepat dimana dia dapat berExpressi untuk menyatakan cinta kepada gadis pujaan hatinya,  namun dengan gemuruh dan keraguan yang amat dalam membayang bayangi langkah untuk memetik harapan kecilnya hingga saat ini membuat mulutnya bungkam tak lagi bisa berkata, mengurai cerita untuk dunianya yang amat panah , hanya bisa mengukir mimpi dengan harapan kosong yang tak berpemilik.

Cinta itu membuatnya terhempas jauh dari lingkaran mimpi dan butiran harapan, mencoba menoleh dan melihat disekeliling begitu banyak bunga yang menggoda hati tapi langkah yang tertati menjadi kaku dan mulutpun ikut bungkam.

(Kilas Kata Hati di dalam surat yang Usang.)
Assalamualikum Wr. Wb. Berawal dari kata yg terindah Aku mencoba mengenang dan berjuang untuk berdiri, bangkit bersama gelora asmara yg menjebak dikebisuan dalam waktu. Di sini, lara berbisik sunyi, membungkus dalam bungkamnya kata rindu. Hati ini berbisik penuh harap: "Wahai kasih yg menyobek jiwa, hadir mu adalah penyejuk. Ke mana mata harus melihat?" Diam masih menemaniku, untuk waktu yg tak menentu. Cinta telah membutakan semua yg terindah. Sekali lagi, aku merindu pd kehadiran diri mu namun tak pernah meraih jawab dari hati mu yang dalam. 
Sungguh tak tahan rasanya menyimpan rasa ini terus menerus. Memendam perasan ternyata lebih sakit dari apapun. Aku tidak bisa menahan semua ini. Karena itu, dalam surat ini aku ingin bilang, AKU MENYUKAIMU. Ini sebuah kejujuran, bukan rayuan gombal seperti kata Judika, jebolan Indonesian Idol itu. Semoga goresan singkat ini dapat mewakili perasaanku kekamu Wasalam.....





You May Also Like

0 komentar