Ajisakti Gorontalo


Sepatah kata pun tak mampu aku rangkai di
Saat kemelut jiwa menyehterukan gemuruhnya
Sapaan rindu dari tiap-tiap desiran angin di
Setiap sepinya hati

Hingga…
Tak ada lagi kata-kata yang mampu
Ter ucap dari dalam ruang kehampaan
Ter untukmu melainkan kata rindu
Yang telah lama membelenggu di
Dalam relung sukmaku

Senyap…
Sedih…
Sepi…
Sunyi…
Menyatu seketika
Membeku tak kan lagi mencair
Meskipun kemilau rona sang jelita
Menjelma nyata

Biarlah…
Redupku tak menerang
Resahku tak ber ujung
Selagi anggunmu masih
Menjadi penghias taman hatiku


Dan janganlah…
Engkau mengetuknya
Selagi duri masih ingin
Engkau taburkan

                                                  ” Penghias Taman Hati ”
                                                    (Putra Jogja)

Dibawah hamparan gelap luas yang bertabur bintang Aku menatap satu bintang yang paling terang Aku menatapnya dengan penuh harapan Seolah itu kau Yang kini jauh seakan hilang.. Selama ini Aku mencoba tuk selalu mengerti hatiku Namun ternyata semua masih semu ku rasakan Nama yang terukir dalam karang hatiku Kini seakan terkikis Oleh ombak yang menghantam.. Aku dan jenuhku, Bersamaan membisu Terlalu jauh untuk maraih bintang yang sedang ku tatap Aku dan senyumku Mengikuti diam termenung Namun tercipta sebuah mimpi Yang hilang hanya dalam sekejap
Lengkaplah sudah sepi ini mengurung sendiriku Terkulai dikunyah nelangsa yang berapi-api Menyusuri jalanan lengang Bersimbah angan tanpa tujuan Dalam derap gerimis yang pengah menghujam Terbuai wajahmu menyusup bertubi-tubi Membawa sebaris kata bahagia yg menenggelamkan nurani Di atas pengharapan tak berkesudahan Tentang rindu kusam Tentang cinta terbuang Mengutip satu namamu di antara keluh kesah Gundah gelisah, air mata, dan lara Masihkah ada sedikit senyum darimu Di batas penantianku yang kini makin terbata Jika masih ada ruang di hatimu Untukku, sedikit saja, tolong bicaralah Pada tanah membentang Pada pohon-pohon rindang Dan angin yang mengusik keangkuhan Setidaknya biar ada tanda yg bisa kubaca dan kuraba Janganlah sepi yang hadir Janganlah semu yang membeku Karena aku selalu berjalan menujumu


Kepada senja aku mengadu
Menangisi kepergianmu dari hidupku…
mengapa bahagia itu hanya sesaat saja..
Laksana hujan yang terus mencumbui bumi…
Laksana gerimis yang selalu mendekap pagi..

Aku disini terpaku dalam diam..

Kepada senja aku mengadu..

Betapa pedih hatiku ini

Kau menghilang bak ditelan bumi.
Hanya goresan kecil yg menyayat kalbu..
kau tancap dalam pilunya hatiku…

Bahwa kau tak bisa mencintaiku…

Kepada senja aku mengadu
Rindu ini menghujam jantungku
Bagai ombak besar yg menghantam dadaku
Hingga aku tak bisa bernafas karena desakan rasa rindu
 yg sangat kuat…

Oh cinta mengapa taqdirnya begitu kejam..

Kau berikan aku dia tp kau sekap dia dalam kesunyian malam..
kini aku hanya pasrah dalam diam
Hatiku telah membeku dimakan waktu
Dalam keremangan malam aku sendiri Mengharapkan kasih yang pernah kupunya kembali Namun semua itu tak akan pernah bisa aku raih lagi Seperti kupu-kupu yang terbang tanpa meninggalkan jejak Ia telah berlalu dan tak akan pernah kembali Memori indah yang menari-nari dalam benakku Mengajakku untuk kembali padamu yang dulu Saat-saat di mana aku tengah jatuh ke dalam hatimu Saat-saat di mana hatimu menggenggam erat setia padaku Tapi nyatanya.... Apa yang kita bina terbang begitu saja Kenangan indah yang kita goreskan Langsung saja enyah, hilang begitu saja, tanpa jejak yang pasti Sadis.. You're like butterfly honey.... Bertahun-tahun kau meninggalkanku Aku masih mengingatmu dalam lembaran surat yang kau kirimkan Yang kau lipat menjadi kupu-kupu kertas, Kini mereka hanya diam, menggantung di sudut kamar Mereka tak tahu akan terbang ke mana Karena mereka sudah tak tahu siapa yang membuat mereka Menjadi kupu-kupu kertas.... Kasih, kembalilah... Buatkanlah aku kupu-kupu kertas Berikan kepastian untukku, Bahagiakah kau di sana bersma ribuan malaikatNYA yang jauh lebih sempurna dariku?
Newer Posts

LET’S BE FRIENDS

Diberdayakan oleh Blogger.

Archive

  • Juli (5)
  • Februari (2)
  • Maret (7)
  • April (2)
  • Januari (1)
  • April (1)
  • Januari (2)
  • April (2)
  • Mei (2)
  • Juli (1)
  • Oktober (1)
  • September (1)
  • Februari (4)

Labels

Kumpulan puisi (14) LOVE (14) KITA PE LAMU (13) MOMEN (12) Islam (4) KULIAH DAN TEKNOLOGY (4) BERITA KRIMINAL (3) KULINER KHAS GORONTALO (2) HOMOR (1)

  • Popular
  • Recent
  • Comments
    linux
    Tugas Pertama mata kuliah analisis proses bisnis
    Download ISO
    Peduli Situs Jejaring sosial FACEBOOK
    Surat untuk Dia
    Nikmat Kopi ABC Susu
    Keseharian Karimu di Polres Bone Bolango
    Romansa terlarang
    Sajak Suci dalam Kertas Usang.
    noda kehidupan

Followers

Created By SoraTemplates | Distributed by MyBloggerThemes